Kenapa Harus Valentine Day
Hari Valentine dimaknai sebagai Hari Kasih Sayang.
Menunjukkan kasih sayang adalah hal yang baik, tetapi lebih baik lagi jika
tidak dilakukan hanya pada tanggal 14 Februari. Karena sudah jelas kita bisa
berbagi kasih sayang setiap hari, kepada keluarga, teman, sahabat, dan
orang-orang disekitar. Kita bisa menunjukkan kasih sayang dengan berbagai cara,
misalnya berkumpul bersama keluarga, menyediakan waktu untuk sahabat, memberi
perhatian pada mereka, dan lain-lain. Sudah seharusnya kita melakukan itu
setiap hari, agar hari-hari yang kita lewati selalu berwarna.
Dalam hal lain, Hari Valentine biasanya dirayakan dengan
pesta dan huru-hara yang menimbulkan efek negatif seperti kekacauan dan
keborosan. Tak jarang, Valentine dijadikan ajang untuk menyalurkan hawa nafsu.
Sedangkan berkumpul setiap hari dengan orang-orang terdekat akan membuat kita
berbagi kasih dengan cara yang positif. Dilihat dari manfaatnya, valentine
tidak memberikan manfaat yang besar, justru sering merugikan diri sendiri.
Hari
Valentine juga bukan berasal dari Indonesia. Perayaan Valentine adalah budaya
Barat yang menyebar luas di dunia dan menjadi kebiasaan. Banyak remaja
Indonesia yang sebenarnya tidak mengetahui tentang sejarah Valentine. Tidak
mengetahui apa makna dan tujuan Valentine. Jadi, bisa dibilang kebanyakan dari
mereka hanya ikut-ikutan karena zaman. Ikut-ikutan tanpa tahu asal-usulnya
tidak baik lho! Beberapa diantara mereka
tahu bahwa Valentine adalah budaya non muslim tapi tetap merayakan
karena gengsi atau tidak peduli pada hukum merayakan Valentine. Sebenarnya
Valentine bisa merusak moral anak bangsa karena tidak sesuai dengan norma
bangsa Indonesia.
Dari sisi
agama, sudah jelas Valentine bukanlah cerminan perilaku umat islam. Memang umat
islam diperintahkan untuk mengasihi saudaranya, tetapi tidak dengan cara yang
salah. Jika kita ingin berkasih sayang, bukan berarti harus berkiblat pada
Valentine kan? Sadar atau tidak, Valentine telah menyempitkan kasih sayang
menjadi hanya sehari. Dalam Valentinepun cinta hanya dihargai sebatas kartu
ucapan, coklat, bunga, dan perbuatan-perbuatan yang dilarang agama. Miris
sekali jika berbagi kasih sayang justru bisa menjerumuskan kita kepada
perzinahan.
Valentine bukanlah kebudayaan islam. Awalnya Valentine merupakan
suatu perayaan jamuan supercalis bangsa Romawi Kuno yang setelah memeluk agama
nasrani menjadi acara keagamaan yang berhubungan dengan seorang pendeta yang
bernama St.Valentinus. Jika kita merayakan Valentine, sama saja kita mengikuti
ritual agama tersebut dan menghormati si pendeta. Dan itu bisa menjadi syirik.
Mari kita renungkan firman Allah SWT dan hadist Rasulullah SAW berikut ini.
Firman Allah SWT :
“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai
pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati,
semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.” (Q.S. Al-Isra : 36)
Ayo, jauhkan diri kita dari maksiat! Jangan biarkan Allah murka atas perbuatan
kita, jangan rusak keislaman yang kita miliki, dan jadilah anak bangsa yang
bermoral!
sekiranya bermanfaat terima kasih . . .
Saling berbagi ,, ,, ,,
Tags : opini
Posting Komentar