-->

28 November 2017

Untuk Apa Kamu Menikah

Kali ini saya akan membahas dan menginformasikan beberapa tipe pernikahan yang saat sekarang ini lagi marak-maraknya, hehe, termasuk saya juga yang baru menikah. Mungkin akan bisa menjadi tambahan ilmu dan bahan intropeksi diri sendiri. oke langsung saja ya ini beberapa tipe pernikahan menurut pengamatan saya sehari-hari dengan melihat begitu banyak pernikahan baik itu yang saya kenal maupun yang tidak saya kenal. Sehingga kiranya kita dapat mengetahui kita menikah untuk apa?

Nikah Karena Takut, Takut Tidak Laku
Karena sering berpikir aku ni cantik tidak ya, aku ini ganteng tidak ya, kok dari dulu aku tidak punya pacar ya, tidak ada yang mengungkapkan perasaan kepadaku gitu. Jadi ketika ada satu lelaki atau satu perempuan yang menawarkan diri untuk mau denganya langsung saja tanpa pikir panjang walau yang datang itu mungkin sifatnya banyak kurangnya bahkan sangat buruk. Ya sudah lanjut saja yang penting laku walau pasangannya jelek sifatnya dan buronan criminal. Ya menikah sajalah dari pada tidak laku.

Nikah Karena Label
Banyak sekarang ini saya perhatikan pernikahan hanya untuk label dan nama saja, apalagi di kalangan aktris yang nikah cerai nikah lagi cerai lagi, agar menjadi perbincangan hangat. Nah itu juga yang saya perhatikan sudah mulai menyebar kekalangan masyarakat. Bagaimana tidak, ketika acara nikah sang pasangan hanya sibuk selfie dan upload di facebook, twitter, instagram agar menjadi sosial seleb (aktris social) sehingga pernikahan itu hanya untuk label saja. Jadi pernikahan yang dilakukan hanya untuk postingan disosial media dan tidak peduli lagi dengan pasangannya, sehingga keluarganya tidak berkah.

Nikah Karena Ikut Ikutan
Nah inilah yang paling sering terjadi untuk masyarakat Indonesia, yaitu ikut-ikutan, apa yang lagi hits langsung diikuti, apa yang lagi viral langsung diikuti. Ada artis yang lagi tenar langsung diikuti semuanya, dari cara berpakaian, style-nya, dan semuanya. Dan ironisnya melihat artis yang dikagumi menikah dia pun ikut menikah, melihat temannya menikah diapun juga menikah, apalagi mendapat undangan nikah dari mantan langsung dibalas dengan undangan nikah untuk mantan juga. Pokoknya ada yang baru dan menarik atau banyak dibicarakan pasti langsung diikuti, kan lucu. Ujungnya nanti pernikahan  yang dibangun malah  mudah runtuh dan banyak sekali kendala juga masalah, sehigga menjadi tidak relevan bagi pernikahan.

Nikah Karena Terpaksa
Nikah jenis ini sedikit agak frontal atau kejam seperti halnya zaman Siti Nurbaya yang menikah dipaksa oleh orang tua dan yang mengatur adalah orang tua. Tanpa meminta pendapat atau menyakan apakah mau atau tidak mau, langsung jodoh menjodohkan. Belum lagi karena utang piutang ataupun balas budi, padahal yang menjalani kehidupan berumah tangga nantinya bukanlah mereka tapi sang anak. Menjodohkan bagus-bagus saja tetapi tidak dengan paksaan harus juga menanyakan pendapat. Akhirnya pernikahan tersebut kadang agak sedikit suram, dan terjadilah hal yang tidak diinginkan seperti perselingkuhan dan lainnya. Namun terkadang juga tidak sedikit yang ikhlas dan menjalani kehidupan rumah tangga yang indah.

Nikah Karena Zina
Yang satu ini yang paling berbahaya, maksudnya karena sudah kadung melakukan perbuatan zina yang sangat dilarang maka pihak keluarga meminta tanggung jawab untuk menikahinya inilah yang dimaksud menikah karena zina. Begitu banyak diluaran sana sekarang ini anak yang tidak memiliki ayah, atau satu ibu tiga ayahnya, karena maraknya zina. Sudah pasti neraka bayarannya kecuali taubat dengan sebaik-baiknya taubat insyaallah maka akan diampuni.

Nikah Karena Menunaikan Ibadah
Inilah jenis pernikahan yang paling diidamkan dan didambakan semua orang apalagi bagi seorang muslim. Menikah dengan benar hana demi menggapai ridha allah dan mencari keberkahan hidup juga hanya karena ingin menyempurnakan separuh agama sehingga lengkaplah sudah tulang rusuk yang telah lama menghilang kini bersatu kembali. Pernikahan impian yang diinginkan, tanpa ada keterpaksaan atau ada masalah yang timbul sehingga murni pernikahan semata-mata hanya untuk menunaikan ibadah kepada Allah. Tidak hanya ingin diakui oleh teman atau masyarakat dunia maya bahwasanya kita sudah menikah, bukan juga karena berzina sehingga harus bertanggung jawab juga menanggung malu. Intinya tulus untuk beribadah dan mencetak kader biologis untuk perjuangan menebarkan risalah islam di bumi, Allahu akbar.

jadi ini adalah bahan untuk evaluasi dan untuk bahan referensi untuk kita semua jika sudah menikah dan yang akan menikah. Perbaiki niat dan perbaharui niat kita saat menikah, untuk apa kita menikah? apa gunanya kita menikah? Harus jelas mulai sekarang sehingga hidup keluarga yang kita bangun dari pernikahan yang baik dan tulus akan membuahkan hasil yang lebih manis lagi, aamiin.  









Tags :

bm
Created by: Khairul Sani

Seorang anak dari keluarga yang biasa namum memiliki mimpi dan ambisi yang luar biasa. jangn pernah takut dengan keadaan karena kitalah yang menentukan keadaan akan menjadi seperti apa. ingat!!! sebagus-bagusnya karnyamu akan ada yang tidak suka, sejelek-jeleknya karnyamu pasti ada yang suka.

20 Comments:

  1. Bisa ditambah satu lagi mungkin nikah karena mendengar lagu akad-nya Payung Teduh. Masuk nggak sih ini? Yang belum terpikir nikah coba dibaca dulu tulisan ini.:D

    BalasHapus
    Balasan
    1. haha itu sebagai penambah hasrat saja mas hihi biar pada mulai baper karna kemarin sudah laper oleh sayur asem haha

      Hapus
  2. Nikah karena bosan selalu ditanya, "Kapan nikah?" :D
    biar gantian yang nanya hehe

    BalasHapus
  3. Nikah karena ikut-ikutan ini ganggu banget buat saya. Apalagi nikah muda gitu. Seolah-olah nikah muda itu udah menjadi tren~ Padahal, banyak pertimbangan kalau pengin nikah muda. Emosi yang belum stabil, kondisi keuangan yang belum terlalu baik, atau masih ada banyak mimpi yang belum bisa terwujud. :))

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya mas, udah seperti tukang jamu kelihatan dimana2 dan sudah tidak heran lagi, hehhe, tapi sih saya perhatikan skrang ini banyak anak muda yg sudah dewasa dalam hal begituan haha

      Hapus
  4. Yang benar nikah tuh karena ibadah kan ya, juga untuk menghindari fitnah. Daripada pacaran terus ntar diomongin orang, mending nikah aja kalau sudah punya pekerjaan tetap dan sudah mantap, hehe..

    BalasHapus
    Balasan
    1. kalau kita laki2 tidak papa sih karna untungnya di kita, hehe kan tidak ada tuh laki2 bekas yang ada mah wanita bekas ya,,, jadi karna saya ada kakak dan adik perempuan, saya sangat menjaga marwah kehormatan wanita dengan tidak menjadikannya pacar,,,,,,

      Hapus
  5. sdh 5 artikel saya baca dari blogger2 lain yang lagi bahas soal nikah
    sepertinya memang lagi jd bahan pembicaraan yang renyah ya
    untuk menambah wawasan yang sedang jomblo sperti saya hehehe

    pernikahan krna zina itu skrng juga lagi marak mas
    ini memang zaman udah edan, punya anak dulu baru nikah.. nauzubillah..

    semoga saya menikah memang karena ingin menyempurnakan ibadah aamiin

    semoga cepet dapet momongan ya mas sani

    BalasHapus
    Balasan
    1. hehe lagi musim nikah katanya, haha, itulah betapa bobroknya akhlak anak muda sekarng ini seakan tidak takut akan hari pembalasan,,,,,

      aamiin yaa rabb, alhamdulillah sudah 6 bulan, :)

      Hapus
  6. Nikah, sebenarnya bukan prioritas utama buat saya, tapi sebagai muslim yg baik dan cinta rasulullah,, nikah karna ibadah mungkin jadi salah satu pilihan :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tidak menjadi prioritas namun diharuskan hehe gk enak juga hidup sendiri lama2 hehe itu kalau saya

      Hapus
  7. Nikah karena menunaikan ibadah, itu yang akan menjadi niatku kelak.
    Demi melahirkan generasi yang cerdas.

    BalasHapus
    Balasan
    1. aamiin, semoga tercapai dan lancar apa yg diniatkan,,,

      Hapus
  8. Semoga gw nanti nikah karena ibadah

    BalasHapus
    Balasan
    1. aamiin ya rabb,,, dgn cara yg baik maka hasilnya juga akan baik

      Hapus
  9. untuk beibadah dan menyempurnakan agama

    BalasHapus
  10. yah menikah karena agama dan menyempurnakannya
    sekalian nikah juga gampang menjalani suatu kehidupan, karena setelah menikah banyak sekali kemudahan yang saya dapatkan, bisa berusaha bersama, saling berbagi, lebih terawat, makan ada yang nyiapin, dan setelah punya anak, tambah kebahagiaan... yang jelas jadi ramailah hari-harinya. masalah derita hidup kalau menikah, itu wajar, karena hidup sendiri juga banyak deritanya... kadang di cuekin aja derita tersebut, makanya kita gak merasa terbebani. kalau kami ya santai aja menghadapinya, kembalikan kepada Allah yang mengaturnya...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Super sekali mas,, hehe, nikah lebih banyak bahagianya dari pada deritanya,,,, karna yg saya lhat kelebihannya bkan kekurangannya, asek, hehe

      Hapus

Connect