-->

21 Desember 2017

Pondok Pesantren Hidayatullah Putri Lampung Tengah Budi Daya Tanaman Organik


Santriwati di lingkungan Pondok Pesantren Hidayatullah Yukum Jaya, Lampung Tengah, tidak saja melulu belajar agama.

Selain beragam keterampilan seperti tataboga, mereka pun mendapatkan materi pelatihan lifeskill seperti bercocok tanam. Namun berbeda dengan sistem pertanian konvensional pada umumnya.

Pesantren Hidayatullah Yukum Jaya melakukan budidaya pertanian dengan tekhnik organik atau non-kimiawi yang dianggap lebih sehat dan aman.

Baca juga: Ponpes Hidayatullah Lampung Tengah

Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Hidayatullah Lampung Tengah, Fauzi Rasyid, mengatakan budidaya pertanian ini dilakukan secara mandiri oleh santriwati selepas jam belajar di lingkungan Pesantren Hidayatullah Yukum Jaya melalui bimbingan seorang ahli bernama Waluyo Putra yang sudah malang melintang di dunia pertanian organik.

Waluyo Putra berharap agar nantinya santriwati selesai belajar di pesantren mempunyai ketrampilan lain yaitu pertanian organik.

“Saat ini menurut penelitian kompas 65 persen penduduk Indonesia menderita penyakit kencing manis (diabetes militus), itu diduga karena kandungan zat kimia di makanan yang diakibatkan oleh penggunaan zat kimia dalam pola pertanian saat ini. Makanya pertanian secara organik sangat perlu dikembangkan dalam kaitan mulai hidup sehat,” terang Waluyo.

Tanaman yang sedang dikembangkan di Pesantren Hidayatullah Yukum Jaya yaitu budidaya perkebunan melon, timun, kangkung, okra (bamia) semuanya diperlakukan secara organik murni non kimiawi.

“Alhamdulillah, hasil tanamannya bagus dan sudah dikonsumsi. Adapun melon organik, memang kami baru mulai pertama kali dan insya Allah akhir Januari kita akan panen raya,” kata Fauzi.

Melalui bimbingan dan arahan dari ahli pertanian, santriwati di lingkungan Pesantren Hidayatullah Yukum Jaya secara aktif diarahkan memahami dan mampu melakukan praktik pembudidayaan jenis-jenis tanaman pertanian tersebut.

“Santri dilibatkan untuk membantu dan dibimbing langsung oleh ahlinya,” kata Fauzi Rasyid.

Adapun luas lahan yang kini ditanami oleh pihaknya adalah seluas 25 × 30 meter persegi.

Dalam luasan lahan yang sama diperuntukkan untuk tanaman organik okra atau biasa disebut bamia. Okra merupakan diketahui salah satu jenis sayuran yang sangat rendah kalori.

Dalam setiap 100 gram okra hanya mengandung 30 kalori. Selain itu, tanaman ini juga tidak mengandung lemak jenuh atau kolesterol. Okra merupakan sumber makanan yang kaya serat, mineral dan vitamin.

Tanaman sayuran okra, kangkung, timun dan lainnya, kata Fauzi, hanya untuk dikonsumsi sendiri oleh pesantren, sedangkan melon rencananya akan dipasarkan keluar pesantren.

Fauzi menjelaskan, budidaya melon organik yang digalakkan diharapkan  dapat menjadi amal usaha bagi pesantren.

Pesantren Hidayatullah Yukum Jaya khusus putri yang beralamat di Lingkungan V, RT 21/ Rw 09, Kelurahan Yukum Jaya, Kecamatan Terbanggi Besar, Kabupaten Lampung Tengah, Provinsi Lampung, ini kini tengah memantapkan pengelolaan lahan tersebut.

“Alhamdulillah, semoga berkah dan memberi manfaat tidak saja untuk lingkungan pesantren tetapi juga khalayak secara luas,” harap Fauzi. Dikutip dari Hidayatullah.or.id

Tags :

bm
Created by: Khairul Sani

Seorang anak dari keluarga yang biasa namum memiliki mimpi dan ambisi yang luar biasa. jangn pernah takut dengan keadaan karena kitalah yang menentukan keadaan akan menjadi seperti apa. ingat!!! sebagus-bagusnya karnyamu akan ada yang tidak suka, sejelek-jeleknya karnyamu pasti ada yang suka.

4 Comments:

  1. Selain dapat ilmu untuk Akhirat dapat juga ilmu bercocok tanamnya.
    kehidupan itu memang harus seimbang y mas sani

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya bener mas, karna dunia dan akhirat harus sepadan

      Hapus
  2. memang sekarang pesantren, santrinya dibekali segala macam ilmu

    BalasHapus
    Balasan
    1. karna semakin banyak tuntutan zaman dan keinginan agar kelak generasi muda lebihh baik lagi

      Hapus

Connect