-->

13 Februari 2015

5 Kesalahan Dalam Menulis Bagi Pemula




















Tidak ada penulis yang sempurna!

Setiap penulis pasti pernah melakukan “dosa” kepenulisan dalam proses kreatifnya. Diantara dosa-dosa kepenulisan, banyak dosa sejenis yang pernah dilanggar hampir semua penulis.

Daftar dosa ini (hehe) dibuat berdasarkan pengamatan atas ribuan tulisan yang berasal kutipan peserta lomba/peserta workshop kepenulisan yang diselenggarakan oleh Komunitas Bisa Menulis yang dibina oleh ayahanda Isa Alamsyah.

Dari berbagai karya yang ada, seringkali ditemukan pelanggaran khas yang dilakukan secara berulang nyaris oleh semua penulis pemula. Dari semua kesalahan yang sering dilanggar, terkumpul daftar 101 dosa penulis pemula. Ini bukan berarti saya hanya melihat dari kesalahan orang lain saja, melainkan untuk bahan pembelajaran dalam kepenulisan.

            Ada lima dosa yang paling utama dalam kepenulisan yang saya ambil dari buku 101 Dosa Penulis pemula.

Berikut lima daftar dosa dalam kepenulisan:

  1.  Serangan aku

“serangan aku” adalah kesalahan yang paling banyak dan nyaris dilakukan semua penulis pemula yang menggunaka kata aku dal tulisannya. Bahkan penulis profesional pun tidak jarang masih melakuakn kesalah serupa.

Perhatikan kalimat berikut:

      ketika aku pulang ke rumahku, aku buka pintu rumahku dan kulihat adikku sedang tidur.

Coba lihat, dalam satu kalimat terdapat enam serangan aku, kalimat ini terlalu banyak kata aku atau ku dan sebaiknya dihilangkan sebanyak mungkin.

Setelah diedit, kalimat tersebut bisa menjadi lebih singkat seperti ini:

      Ketika pulang ke rumah, kulihat adik sedang tidur.

       2. Serangan anda

“serangan anda” sama halnya seperti pada serangan aku. Biasa lebih banyak kita lihat pada buku motivasi atau artikel. Hal ini terjadi karena sebagian besar penulis motivasi hanya menulis sebagaimana mereka berbicara.

Lihat kalimat dibawah ini:

Ketika anda mau sukses, maka anda harus siap gagal
Ketika anda gagal, berarti anda mendekati sukses

Bagaimana tulisan tersebut kita edit sebagai berikut:

Jika mau sukses maka anda harus siap gagal.
Ketika gagal, berarti mendekati sukses.

       3. Serangan nama

“serangan anda” biasa terjadi pada penulisan cerpen atau novel yang menggunakan POV orang ketiga. Pada artikel atau berita yang menyangkut seseorang kadang kesalahan seperti ini juga terjadi.
Lihatlah kalimat ini:

Nurul tidak percaya. Bagi nurul ini hanya mimpi. Tapi nurul merasakannya sendiri dengan nyata.

Kita edit lagi akan jadi sebagai berikut:

Nurul tidak percaya. Baginya ini hanya mimpi. Tapi merasakan sendiri dengan nyata. 

4. Serangan kata sama

“serangan kata sama” sering dilakukan oleh banyak penulis, sebagian melakukannya tanpa tidak yang lain dengan sadar sebagai tanda atau ciri khas dirinya. Walaupun itu tidak cocok dengan kalimat yang diucapkan.

Seperti:

            Ketika Napoleon yaitu kaisar perancis menyatakan perang dengan kerajaan yaitu inggris. Ia tidak sadar bahwa saat itu pasukannya sudah sangat yaitu lelah.

Lucu ketika kita membacanya.

          5. Kecenderungan pada gaya yang sama

Salah satu kesalahan berbahaya yang sering dilakukan penulis pemula adalah terjebak dalam kecenderungan gaya yang sama sehingga membuat tulisan kurang kreatif.

Ada kecenderungan yang sering dilakukan oleh para penulis yaitu

  •   Kecenderungan memakai kata ulang
  •   Kecenderungan mengulang kata
  •   Kecenderungan menggunakan penekanan

Ini beberapa kesalahan kita dalam menulis, semoga bermanfaat.

Saling berbagi! ^_^

Tags :

bm
Created by: Khairul Sani

Seorang anak dari keluarga yang biasa namum memiliki mimpi dan ambisi yang luar biasa. jangn pernah takut dengan keadaan karena kitalah yang menentukan keadaan akan menjadi seperti apa. ingat!!! sebagus-bagusnya karnyamu akan ada yang tidak suka, sejelek-jeleknya karnyamu pasti ada yang suka.

2 Comments:

  1. Haha,.. bener sekali dan inilah sepertinya yang tejadi di blog saya. Thanks sharingnya,.. bermanfaat banget dan salam kenal

    BalasHapus
    Balasan
    1. alhamdulillah jika bermanfaat ya, salam kenal juga,

      Hapus

Connect